Pamit sebuah kata sederhana terdengar tapi rumit untuk diceritakan. Sebuah perjalanan yang seru dan indah akan ada ujungnya ditemui oleh kata pamit. Mungkin tulisan ini bukanlah tulisan sastra yang mengandung banyak arti dan makna, setidaknya tulisan ini mewakili perasaan apa yang sedang ku rasakan saat ini.
Tulisan ini memang tidaklah penting untuk orang-orang, tapi tulisan ini akan berasa bermakna bagi siapapun yang sedang meraskan arti dari sebuah perpisahan. Beberapa tahun terakhir ini banyak sekali perpisahan yang kurasakan, mulai dari kepergian om yang biasanya selalu menanyakan kabar ku, kemudian disusul dengan perpisahan orang tua ku, dan saat ini perpisahan tentang asmara ku.
Banyak sekali hal yang ku dapat di tahun ini meskipun harus melalui luka, sakit, kecewa. Tapi semua itu juga pasti ada hal baiknya ya kan ? Aku selalu mencoba meyakinkan diriku sendiri agar aku baik-baik saja dengan kata pamit itu. Ya, aku tahu ini bukan cerita tentang dia lagi, ini cerita tentang ku, tentang sudut pandang ku yang mencoba untuk tetap berada di posisiku saat ini.
Sudah hampir 2 pekan aku berada di sebuah kota baru ini, kota yang panas namun dikelilingi dengan orang-orang yang hangat. Di kota ini mungkin akan banyak cerita baru yang kan ku tulis. Sedih ? enggak, aku enggak merasa sedih. Begitupula senang. Aku hanya merasa bingung. Entah mengapa tujuan yang sudah ku tulis itu harus ku coret satu persatu. Tapi dengan coretan itu bukan berarti tujuan ku hilang, aku akan mempunyai tujuan baru, mimpi baru dan langkah yang baru. Pamit ini memang membawa dampak yang sangat besar untuk diriku.
Beberapa bulan lagi usia ku genap seperempat abad. Semakin aku bertambah tua semakin diriku takut seperti pengecut, semakin kecil langkah yang ku ambil. Tapi temanku berkata semua itu hal yang wajar. Kenapa wajar ? karena itulah yang disebut pendewasaan dimana kita akan lebih berhati-hati dalam mengambil sikap.
Memulai karir disebuah perusahaan asing memang seru walau sedikit diluar ekspetasi tapi aku yakin sekecil apapun yang kita dapat itulah yang akan jadi besar suatu saat. Aku masih belum bisa berpikir kapan aku akan kembali ke kota kelahiran ku itu, tapi setidaknya saat ini aku berada tidak begitu jauh dengan kota ku itu.
Detik ini pun aku masih bingung, apa yang harus ku lakukan, tapi aku harap semoga beberapa tahun kedepan aku bisa membaca pesan ini dan mengartikan nya menjadi sesuatu yang lebih berarti untuk kehidupannya.
0 comments:
Post a Comment